I.
PENGERTIAN DARI MORAL, AKHLAK, KRISIS MORAL
DAN AKHLAK
Moral
adalah merupakan pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia
yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan
kelakuan. Moralisasi yaitu uraian (pandangan dan ajaran) tentang perbuatan
serta kelakuan yang baik. Menurut asalusul katanya “moral” berasal dari kata
mores dari bahasa Latin, lalu kemudian diartikan atau di terjemahkan jadi
“aturan kesusilaan” ataupun suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
sebuah batas-batas dari sifat peran lain, kehendak, pendapat atau batasan
perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik maupun buruk.
Sedangkan Akhlak secara terminologi berarti
tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk
melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku,
atau tabiat.
Dan Krisis Moral dan Akhlak adalah suatu
keadaan dimana seseorang yang sudah tidak mempunyai moral dan akhlak yang baik.
Disini krisis moral dan akhlak berpengaruh penting dalam kesuksesan seseorang
dalam bertindak.
II.
TERJADINYA
PENYIMPANGAN MORAL DAN AKHLAK
Moral dan akhlak
itu sangat penting bagi masyarakat karena jika
tidak adanya moral dan akhlak dalam suatu diri manusia itu akan menyebabkan
moral dan akhlak menjadi rusak. Saat ini krisis moral dan akhlak semakin
bertambah luas dari waktu ke waktu itupun karena kurangnya moral dan akhlak
yang baik di dalam diri manusia itu sendiri dan juga etika. Penyimpangan moral
dan akhlak itu terjadi tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga anak-anak,
remaja pun ikut ambil alih dalam krisis moral dan akhlak tersebut. Moral
melibatkan pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang sesuai Ataupun sebaliknya
pada pandangan masyarakat. Ia mempunyai kaitan dengan hubungan intrapersonal
dan interpersonal manusia. Moral dan akhlak beda tipis karena sama-sama tentang
perilaku manusia tetapi moral lebih kepada perilaku yang baik dan buruk sedangkan
akhlak hanya yang baik saja.
III.
PENYEBAB
TERJADINYA KRISIS MORAL DAN AKHLAK
A. Krisis
akhlak dan moral terjadi karena longgarnya pegangan terhadap agama atau bisa
disebut lemahnya iman yang menyebabkan hilangnya pengontrol diri dari dalam
(self control). Selanjutnya alat pengontrol perpindahan kepada hukum dan
masyarakat. Namun karena hukum dan masyarakat juga sudah lemah, maka hilanglah
seluruh alat kontrol. Akibatnya manusia dapat berbuat sesuka hati dalam
melakukan pelanggaran tanpa ada yang menegur.
B. Pengaruh
teknologi yang semakin maju dan berkembang mengakibatkan masyarakat atau
manusia menjadi lebih menutup diri dan jarang berkomunikasi kepada seseorang.
Dan pengaruh teknologi yang semakin maju menjadikan wadah bagi seseorang untuk
melakukan kejahatan lewat teknologi tersebut
C. Krisis
akhlak dan moral terjadi karena pembinaan moral yang dilakukan oleh orang tua,
sekolah dan masyarakat sudah kurang efektif. Bahwa penanggung jawab pelaksanaan
pendidikan di negara kita adalah keluarga, masyarakat dan pemerintah. Ketiga
institusi pendidikan sudah terbawa oleh arus kehidupan yang mengutamakan materi
tanpa diimbangi dengan pembinaan mental spiritual.
D. Krisis
akhlak dan moral terjadi karena derasnya arus budaya hidup materialistik,
hedonistik dan sekularistik. Derasnya arus budaya yang demikian didukung oleh
para penyandang modal yang semata-mata mengeruk keuntungan material dengan
memanfaatkan para remaja tanpa memperhatikan dampaknya bagi kerusakan akhlak dan
moral para generasi penerus bangsa.
E. Yang
terakhir karena faktor dari pengaruh lingkungan itu sendiri. Itu juga menjadi
pengaruh besar kepada akhlak dan moral seseorang.
IV.
SOLUSI
MENGATASI KRISIS MORAL DAN AKHLAK
A. Memperkokoh keimanan atau akidah
kepada Tuhan dengan jalan memberikan ilmu tentang agama, baik yang dilakukan di
rumah, kampus dan masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri
dengan ketentuan Tuhan.
B.Membatasi pergaulan bebas, lebih
membatasi pergaulan yang bersifat negatif atau penyimpang dari moral dan akhlak
karena pergaulan dapat berdamoak negatif jika kita tidak dapat membatasinya.
C.Mewujudkan lingkungan yang religius,
baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun lingkungan pergaulan, sehingga
pengaruh dari lingkungan tersebut akan membuat manusia terbentuk menjadi orang
yang memiliki kepribadian yang religius.
D.
Lebih
menambah wawasan teknologi yang lebih maju dan selalu memikir dua kali dalam
bertindak. Karena pada dasarnya teknologi yang maju menjadi wadah seseorang
dalam bertindak kejahatan jadi lebih spekulatif dalam memilih teknologi dan
membentengi diri dari pengaruh teknologi yang jahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar